MALU, JIKA DIJULUKI SEBAGAI ORANG YANG TIDAK MEMILIKI RASA KASIH? [Valentine’s Day dalam Pandangan Islam]
Februari adalah bulan yang biasanya sangat dinanti oleh beberapa pasangan baik remaja maupun dewasa. Mengapa dinanti? Ya, karena menurut mereka di bulan itulah mereka dapat mencurahkan segenap rasa kasih dan sayang kepada pasangannya masing-masing.
Hari berkasih-sayang “ Valentine’s Day “ yang awalnya dirayakan oleh orang-orang Romawi kuno, lalu dirayakan pula di beberapa negara Barat dan merambah ke belahan negara lainnya di dunia , bahkan di negera kita tercinta Indonesia yang penduduknya hampir 90 persen muslim. Valentine’s Day biasanya dirayakan setiap tanggal 14 Februari.
Berbagai tempat hiburan berlomba-lomba menawarkan acara semeriah dan semenarik mungkin untuk merayakan Valentine ini.Pengaruh media massa yang gencar tentulah semakin banyak orang yang tertarik merayakannya. Bahkan sebagian orang Islampun turut merayakannya tanpa mereka mengetahui alasan yang tepat untuk melakukannya.Yah walau hanya ikut-ikutan agar dikatakan mengikuti zaman dan dicap sebagai orang modern.
Sebenarnya bagaimana sih sejarah awalnya Hari Berkasih Sayang itu? Yuk , simak dan cermati kisah singkatnya!
Sungguh hal yang ironi dan menyedihkan jika banyak orang Islam ikut merayakan Valentin’s Day tanpa mengetahui sejarahnya.
SEJARAH HARI BERKASIH SAYANG ATAU VALENTINE’ S DAY
Awal penamaan Valentine‘s Day berasal dari nama seorang martil kalau dalam agama Islam “syuhada” yang bernama Valentine. Sebenarnya ada dua Valentine dalam sejarah martir bangsa Romawi.Pertama pendeta Kristen yang hidup sekitar tahun 300 sebelum Masehi.Dia dimasukkan ke dalam penjara karena ajarannya dan menolak menyembah Dewa-dewa Romawi. Dia juga seharusnya bisa menyembuhkan putri seorang sipir penjara dari kebutaannya.Pada tanggal 14 Februari martir ini dipenggal karena kesalahannya tersebut.Ceritanya malam sebelum dieksekusi dia mengirim surat perpisahan kepada putri sipir penjara itu dengan bertuliskan “ From Your Valentine ”
Valentine kedua atau yang lainnya adalah Uskup Italia yang hidup hampir bersamaan dengan martil Roma di atas. Dipercaya oleh orang-orang Romawi, dia dipenjara karena diam-diam dia menikah, padahal hal itu sangat bertentangan dengan hukum Kekaisaran Roma. Anak muda dilarang menikah sampai mereka menjalani kewajiban sebagai seorang prajurit.Valentine ini juga diberitakan dipenggal menjadi martil karena cinta.
14 Februari adalah hari libur bangsa Roma yang disebut “ Lupercalia” yang dilaksanakan dekat Gua Lupercal tempat dimana Pendiri Mitos Roma – Romulus dan Remus yang diasuh oleh seekor serigala.
Hari perayaan ini dikaitkan dengan kesuburan dan kepercayaan anak-anak muda memilih secara acak nama dari seorang gadis muda untuk mengantar ke perayaan tanggal 14 tersebut,dihungkanlah festival kuno itu dengan Valentine’s Day.
Kebiasaan memilih pasangan pada tanggal tersebut menyebar ke seluruh Eropa pada abad pertengahan dan sampai juga ke Amerika. Selama tahun 1700-an pada Hari Valentine, para pria muda menuliskan nama pasangan/kekasih mereka di lengan baju mereka. Sebuah praktik/perilaku yang mungkin menjadi awal dari sebuah ungkapan “ Tunjukkan perasaan yang ada di hatimu yang paling dalam secara terang-terangan”
Selama berabad-abad orang-orang percaya jika mencari pasangannya,maka carilah pada tanggal 14 Februari.
Apapun asal muasalnya Valentine’s Day itu, sekarang dianggap “Hari Berkasihsayang” hari dimana menunjukkan cinta dan perhatian kepada teman spesial.Kamu bisa memberi permen , bunga mawar merah yang melambangkan cinta kepada teman istimewamu. Kebanyakan orang juga mengirimkan kartu ucapan Valentines kepada orang yang disayang atau dikasihinya.Kartu ucapan itu disebut juga “ valentines’ berdasarkan catatan surat Pendeta Valentine yang dikirim dari penjara. Kartu-kartu Valentine’s Day tersebut bisa menjadi sentimental, romantis, dan sangat menyentuh hati.
VALENTINE'S DAY DALAM PANDANGAN ISLAM
Mari renungkan satu firman Allah SWT dalam surat Al – Israa ayat 36 : “ Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai ilmu pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan dimintai pertanggungjawabannya.”
Apakah kita akan meniru begitu saja setiap perilaku yang jelas-jelas bukan bersumber dari Islam?Apakah ada diantara kita yang berusaha mencari tahu terlebih dahulu sebelum melakukan sesuatu hal ataukah langsung saja ikut suatu perayaan dengan alasan takut dikatakan ketinggalan zaman, kuno,tidak gaul,kudet dan apalah namanya itu?Pokoknya kita sih ikut saja merayakannya.
Allah telah menganugerahi kita akal, dengan akal itulah harus mampu mengolah dengan segenap hati apa maksud dari suatu hal yang kita lakukan tersebut.Bukan pula hanya sekedar tahu sejarahnya, tujuannya apa, siapa yang terlibat didalamnya, kapan terjadinya, bagaimana itu bisa terjadi, dan dimanakah itu terjadi? Lebih dari itu.Kita dilarang Taqlid atau mengikuti begitu saja tanpa ilmu kepada suatu perilaku yang diyakini bukan bersumber dari Islam.
“ Barang siapa meniru atau mengikuti suatu kaun maka dia termasuk kaum tersebut”[ Hadist Rasulullah SAW]
Hal-hal yang Perlu Digarisbawahi adalah :
1. Prinsip Perayaan Valentine’s Day
Suatu perayaan berdasarkan pesta jamuan “ Lupercalia” bangsa Romawi kuno. Setelah agama Nasrani masuk ke Romawi dan rakyat Romawi masuk agama Kristen. Pesta jamuan tadi berubah menjadi “ acara keagamaan” dan dikaitkan dengan kematian seorang martir yang bernama Valentine.
2. Sumber Asas Valentine’s Day
Bersumber dari reka pikiran manusia dan diteruskan serta disetujui pihak gereja.Berarti hanya berpegang kepada akal rasionalitas manusia saja.
Firman Allah dalam Surat Al- Baqarah ayat 120 : “ Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu, sehingga kamu mengikuti milah/agama mereka.”
3. Tujuan Valentine’s Day
Mungkin tujuannya awalnya baik. Mengungkapkan rasa kasih dan sayang kepada orang-orang yang kita cintai. Tapi rasa kasih sayang bukan hanya kita berikan dalam satu hari saja.Rasa kasih dan sayang itu harus dibangun setiap saat setiap helaan nafas kita, tidak berpatokan pada satu hari saja.Tidak perlu kita berkiblat kepada perayaan Valentine, yang jelas-jelas bukan dari ajaran Islam.Bagaimana bisa kita meninggikan ajaran agama lain di atas ajaran agama Islam? Jika kita punya rasa kasih sayang kepada teman istimewa,buktikan juga bahwa kita sayang dan peduli pada orang tua,adik,kakak,kerabat,sahabat,guru,tetangga bahkan untuk saudara-saudara kita yang saat ini tertimpa musibah banjir,longsor di hampir sebagian wilayah Indonesia.Berikan kasih sayang kita minimal mendoakan agar mereka tetap sabar walau sedang tertimpa musibah.Alangkah lebih baik lagi dengan bantuan materi seikhlasnya.Hal itu jauh lebih bermakna daripada sekedar hura-hura merayakan hari kasih sayang yang tidak ada tuntunannya dalam Islam.
Rasulullah SAW bersabda “ Tidak beriman salah seorang diantara kamu sehingga ia cinta kepada saudaranya seperti cintanya kepada diri sendiri “
4. Penyelenggaraan Valentine’s Day
Biasanya dirayakan dengan pesta pora dan hura-hura seperti awal cerita.Bercampurnya laki – laki dan wanita tanpa batas yang dilarang dalam agama.
Apapun alasannya kita jangan menerima mentah-mentah kebudayaan dari luar yang jelas – jelas tidak ada dalilnya dalam Islam.Janganlah kita kotori akidah kita dengan dalih toleransi dan setia kawan. Semoga kita tidak terperosok ke jurang yang lebih dalam. Tidak perlu was-was karena dianggap tidak modern.Yakinlah kasih sayang di dalam Islam maknanya lebih luas dari itu.Islam itu agama Rahmatin lil Alamin.Rahmat untuk semesta alam.
Jika di masa pandemi ini masih saja banyak orang Islam yang merayakan Valentine’s Day bukan karena tidak tahu sejarahnya tapi takut dicap tidak toleran dan tidak modern, semoga Allah memberi kepahaman dan ampunan-Nya.
Allah berfirman : “ Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti keinginan mereka setelah datang ilmu kepadamu, sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang dzalim “ [ QS Al-Baqarah ayat 145 ]
Mari istiqamah dan berpegangteguhlah kepada aturan Allah SWT agar kita selamat.” “Barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul [ Muhammad }, maka mereka itu akan bersama-sama dengan orang yang diberikan nikmat oleh Allah, yaitu dari golongan Nabi-nabi, para pecinta kebenaran, para Syuhada, para Sholihin. Mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. [ Q S An-Nisa ayat 69 ]
[ Lilis Iswati,Jingga di langit Cibarusah,Disarikan dari berbagai sumber]
Wallahuallam bishowab